Selasa, 30 Juni 2015

Peradaban Terawal di Dunia, Inilah Destinasi Wisata Pilihan di Etiopia

 
The Rock Hewn Churches of Lallibela, di Etiopia


Jakarta, Aktual.com — Etiopia menjadi negara tertua di dunia. Kawasan Etiopia juga merupakan salah satu tempat peradaban yang terawal di dunia. Pemerintahan Etiopia pertama dibentuk sekitar tahun 980 SM dan menerima agama Kristen pada abad ke-4 Masehi.

Negara ini cukup unik, bila dibandingkan dengan negara-negara Afrika lainnya karena tidak pernah dijajah selama masa Perebutan Afrika dan terus merdeka hingga tahun 1936 saat pasukan Italia menguasai negara tersebut.Kini Etiopia merupakan negara berbentuk Republik dan mengambil bagian secara aktif dalam aktivitas-aktivitas kerjasama internasional. Ibukotanya Addis Ababa merupakan pusat administrasi Kesatuan Afrika (AU).

Negara Ethiopia mempunyai tatanan masyarakat yang majemuk, multi budaya, multi etnis, sekaligus multi agama. Paling tidak terdapat 84 bahasa daerah yang mayoritas adalah perpaduan bahasa Afro¬Asia. Meskipun demikian bahasa Inggris diterapkan secara luas terutama dalam aktivitas perdagangan dan bisnis.

Ingin mengenal lebih detail negara Etiopia, berikut Aktual.com hadirkan beberapa destinasi wisata di Etiopia:

Dataran Tinggi Eritrea
Dataran ini merupakan pegunungan di Ethiopia, Eritrea (yang terkadang disebut Dataran Tinggi Eritrea), dan Somalia utara (Somaliland) di Tanduk Afrika. Dataran Tinggi ini memiliki puncak yang mencapai hingga 4550 m . Dataran ini terkadang disebut Atap Afrika karena ketinggiannya dan luas cakupan wilayahnya.

Wilayah ini mengalami deforestasi besar-besaran sejak periode kolonial Italia pada akhir abad ke-19. Dataran Tinggi ini beresiko mengalami erosi akibat deforestasi. Rata-rata suhu di pegunungan ini sekitar 16 derajat celcius. Titik tertinggi di pegunungan ini yang juga merupakan titik tertinggi di Eritrea adalah Amba Soira.

Blue Nile Falls
The Blue Nile, merupakan air terjun yang jatuh sekitar 37-45 meter ke tanah di Sungai Nil Biru di Afrika. dan ini menjadi sejarah Negara Ethiopia.

The Blue Nile Falls terletak di hulu Sungai Nil sekitar 30 km di hilir dari kota Bahir Dar yang berjarak sekitar beberapa kilometer 319,67 total jarak dari ibu kota negara, Addis Ababa.

Air terjun terdiri dari empat sungai utama yang awalnya berbeda dari cairan pada musim kemarau ke lebih dari 400 meter lebar di musim hujan sebagai akibat dari pengalihan Danau Tana yang memiliki sampai batas tertentu mengurangi variasi air sejak tahun 2003 di berdasarkan dari stasiun hidro-listrik oleh pemerintah Ethiopia.

Namun demikian, penurunan ini masih yang terbaik menawarkan suasana yang baik bagi mereka yang mengunjungi tempat ini.

The Rock Hewn Churches of Lallibela
Di daerah pegunungan di jantung Ethiopia, 645 km dari Addis Ababa, sebelas gereja monolitik abad pertengahan telah dibangun diukir dari batu. Bangunan mereka dikaitkan dengan Raja Lalibela di abad ke-12 sebuah ‘Yerusalem Baru’, setelah penaklukan Muslim dihentikan ziarah Kristen ke Tanah Suci. Lalibela berkembang setelah penurunan Kekaisaran Aksum.

The Rock-hewn Churches of Lalibela masih dipertahankan dalam pengaturan alam mereka. Pahatan bangunan Gereja dan rumah-rumah melingkar tradisional vernakular, di daerah sekitarnya, menunjukkan bukti dari tata letak desa kuno. Fungsi asli dari situs ini sebagai tempat ziarah masih berlanjut dan memberikan bukti kelangsungan praktek-praktek sosial. Warisan berwujud yang terkait dengan praktek-praktek gereja masih dipertahankan.

Sof Omar Cave
Tidak jauh dari Bale Mountains yaitu, salah satu dari gua-gua bawah tanah yang paling spektakuler dan luas di dunia. Goa Sof Omar, menawarkan pemandangan ke pengunjung. Sof Omar merupakan fenomena alam yang luar biasa dari keindahan hati.

Pada 15,1 kilometer panjang, Sof Omar Gua adalah gua terpanjang di Ethiopia dan sistem terbesar dari gua-gua di Afrika, di mana Sungai Weib mengalir.


(sumber)

0 komentar:

Posting Komentar