Kamis, 06 Agustus 2015

Alat Musik Tradisional yang Mendunia



Kalian pernah mendengar seseorang memainkan angklung atau mungkin kalian pernah memainkan angklung? Angklung yang kita tahu hanyalah alat musik tradisional yang sudah jarang yang memainkannya. Bukan tidak ada tapi hanya beberapa murid atau masyarakat yang dapat memainkannya. Jaman sekarang anak muda lebih gemar untuk kumpul sana – sini, ngobrol ngalor – ngidul, update status, selfie, dan masih banyak lagi yang dilakukannya daripada untuk mengenal lebih jauh atau mempromosikan alat – alat tradisional negara kita. Angklung contohnya.
Angklung terbuat dari bambu yang terdiri dari 2-4 bambu dan diikat dengan rotan. cara memainkannya ialah digoyangkan. Teknik untuk memegang angklung sangatlah sederhana, tangan kanan untuk menggoyangkan angklung dan tangan kiri bertugas memegangkan angklung. Angklung yang dimainkan mengeluarkan suara yang merdu dan lembut juga. Biasanya permainan angklung dimainkan oleh sekelompok orang beranggotakan 7 orang atau lebih. Angklung yang dimainkan bersama-sama hasilnya pun berbeda dengan angklung yang dimainkan sendiri.
Angklung berasal dari Jawa Barat lebih tepatnya sunda karena masyarakat sundalah yang memperkembangkan alat musik ini. Namun ada yang mengatakan bahwa angklung berasal dari kata bali yakni angka dan lung. Angka adalah nada sedangkan lung adalah patah, jadi angklung adalah nada yang terpatah-patah atau tidak lengkap.
Sekarang ini banyak seniman indonesia yang sedang mempromosikan angklung pada dalam ataupun luar negeri. Pada tahun 2010 angklung resmi masuk dalam warisan budaya yang sudah diakui oleh UNESCO.  Angklung gubrag adalah angklung tertua yang terdapat di bogor, Jasinga, Jawa Barat. Tak hanya Jawa Barat yg mengenal angklung bahkan bali, madura, jawa tengah serta kalimantan mengenalnya. Sangat baik.
angklung pertama kali dibawa didunia dimainkan oleh Igor Hme Nitsky musisi besar Australia pada tahun 1955 hingga terkenal sampai sekarang. Dan di China tepatnya Beijing, Angklung membuat rekor besar yang melibatkan 5.393 peserta di Stadion Buruh Beijing. Bahkan banyak turis / orang asing yang sangat ingin mempelajari memainkan angklung dan alat musik daerah yang lainnya juga.
Masa’ kita kalah dengan orang bule yang penasaran akan alat musik daerah kita. Jangan pegang ponsel atau gedget aja, sekali-kali mainlah ke museum angklung/museum alat tradisional dan pelajari cara mainnya pasti asyik
Selamat mencoba !!!

0 komentar:

Posting Komentar