Den Haag memiliki banyak taman yang indah. Satu yang paling impresif adalah taman tematik Jepang yang berada di Clingendael Estate. Taman Jepang tersebut sangat populer dan hanya bisa dikunjungi dua kali dalam setahun.
Selama berabad-abad, Clingendael Estate di Den Haag merupakan kediaman keluarga para aristokrat Belanda. Bangunan mewah dan taman indah yang terdapat disana, dipengaruhi gaya arsitektur barok serta taman klasik Perancis. Kini properti tersebut merupakan milik pemerintah Den Haag dan digunakan untuk Institut Hubungan Internasional Clingendael (Dutch Institute of International Relation Clingendael). Publik bebas memasuki komplek elit ini, di dalamnya kita bisa mengunjungi beberapa taman indah, termasuk Japanese Garden.
Selama berabad-abad, Clingendael Estate di Den Haag merupakan kediaman keluarga para aristokrat Belanda. Bangunan mewah dan taman indah yang terdapat disana, dipengaruhi gaya arsitektur barok serta taman klasik Perancis. Kini properti tersebut merupakan milik pemerintah Den Haag dan digunakan untuk Institut Hubungan Internasional Clingendael (Dutch Institute of International Relation Clingendael). Publik bebas memasuki komplek elit ini, di dalamnya kita bisa mengunjungi beberapa taman indah, termasuk Japanese Garden.
Japanese Garden dibuat pada abad 20 oleh pemilik Clingendael Estate pada masa itu, Marguérite M. Baroness Van Brienen atau yang lebih dikenal dengan nama Lady Daisy. Ia sering kali berlayar ke Jepang dan membawa pulang benda-benda khas negeri tirai bambu, seperti lentera, pavilion, jembatan kecil, tong berisi air, patung serta beberapa tanaman. Kemudian Lady Daisy pun mulai membuat taman ala Jepangnya sendiri, dengan fitur-fitur menarik seperti kebun lumut, pulau kura-kura, dan susuan batu menyerupai bangau. Kura-jura dan bangau merupakan simbol dari umur panjang. Taman buatan sang Baroness Van Brienen tersebut merupakan satu-satunya Taman Jepang di Belanda pada masa itu. Kolam yang tenang, anak sungai yang berkelok-kelok, serta jalan setapak
yang asri masih tetap utuh hingga saat ini. Pavilion yang terletak di dekat jembatan kecil merupakan tempat yang tepat untuk beristirahat sembari menikmati keindahan alam sekitar. Pemerintah kota Den Haag menaruh perhatian besar terhadap taman buatan Lady Daisy karena memiliki nilai sejarah dan keunikan tersendiri. Tahun 2001 pemerintah memasukan Taman Jepang ini ke dalam daftar monumen sejarah nasional.
Meski indah, taman ini amatlah rapuh dan mudah rusak. Oleh sebab itu pemerintah hanya memperblehkan Japanese Garden dikunjungi dua kali dalam setahun, yaitu enam minggu pada musim semi dan dua minggu saat musim gugur. Setiap harinya Clingendael beroperasi pukul 8.30 – 17.00. Untuk mencapai tempat ini Anda dapat menggunakan bus 18 menuju Laan van Clingendael (Noord).
Selama berlibur di Den Haag Anda dapat menginap di Hotel Des Indes The Hague, Pension Duinoord, atau Hilton The Hague Hotel. Destinasi menarik lainnya adalah Het Binnenhof, Westbroekpark, dan Oude Kerk.
(sumber)
0 komentar:
Posting Komentar