Selasa, 01 Juli 2014

ZAANSE SCHANS, KINCIR ANGIN DAN KEJAYAAN BELANDA

www.pride.travel

Terletak tak jauh dari Amsterdam, sebuah desa selalu ramai oleh satu juta turis setiap tahunnya. Zaanse Schans nampak indah dengan barisan kincir angin dan arsitektur rumah kayunya. Desa di utara ibu kota ini merupakan warisan dari kejayaan industri Belanda berabad-abad lalu.
www.amwsemc.blogspot.com

Zaanse Schans adalah gambaran kehidupan Belanda pada abad 18 dan 19. Perumahan hingga kincir anginnya masih lestari hingga saat ini. Di era keemasan Belanda, tempat ini merupakan salah satu pusat industri di Belanda. Sebanyak 600 kincir angin berfungsi saat itu, menjad tenaga penggerak berbagai industri. Balok-balok kayu digergaji menggunakan mesin bertenag angin. Kincir itu juga menjadi tenaga utama bagi mesin-mesin penghasil kertas, penggiling rempah, minyak untuk makanan dan cat, pewarna, dan beragam tekstil, bunga, hingga bubuk cokelat. Penduduk lokal terpicu kreativitasnya untuk menciptakan industri dengan memanfaatkan kincir angin. Sepanjang abad 18 dan 19, gerakan industri tersebut telah mensejahterakan masyarakat Zaanse. Hal tersebut dapat terlihat dari munculnya gudang-gudang penyimpanan pangan dan rumah-rumah kayu cantik di sepanjang pematang tepi Sungai Zaan. Rumah tersebut merupakan tempat tinggal dari pemilik kincir angin, saudagar kaya, dan orang terpandang lainnya. Eksteriornya, baik bagian depan maupun belakang, menunjukan status sosial sang pemilik.
www.cocogold.nl

Terdapat sekitar delapan kincir angin yang kini masih berfungsi di Zaanse Schaans dan lima diantaranya dapat dikunjungi oleh wisatawan. Penduduk sekitar masih mempertahankan keunikan warisan mereka, dimana kayu, pewarna, minyak, bumbu-bumbu dapur, semuanya masih dihasilkan menggunakan bantuan ikon Belanda tersebut. Pelancong yang datang tentu bisa mengunjungi salah satu windmill dengan membayar tiket masuk seharga €3,50. Lebih dari sekedar itu, wisawatan pun bisa mengeksplorasi desa lebih jauh. Di sana terdapat museum Zaanse Schans, pusat kerajinan sepatu kayu khas negeri oranye, hingga pengolahan keju tradisional. Di tahun 2014 ini fitur wisata terbaru diluncurkan. Zaanse Schans menyediakan tur berkeliling dengan menggunakan perahu yang berlayar di atas Sungai Zaan dan menyusuri tiap kanalnya. Zaanse Schans layaknya museum outdoor yang sayang dilewatkan jika Anda sedang berada di Amsterdam.

Museum, kincir angin, toko suvenir, tempat kerajinan, mayoritas yang ada di Zaanse Schaans beroperasi mulai pukul 10.00 – 17.00, setiap Senin hingga Minggu. Desa kincir angin ini bisa dicapai dari Amsterdam Centraal Statsion selama 17 menit dengan menggunakan kereta tujuan Alkmaar atau Uitgeest dan turun di Stasiun Koog-Zaandijk. Kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki 15 menit. Alternatif lain adalah naik bus 391.

Selama berlibur Anda dapat menginap di Hotel Cc, Bastion Deluxe Hotel Amsterdam Amstel, atau Amstel Botel Hotel. Destinasi menarik lainnya adalah Pijpenkabinet, Kinderdijk, dan Frans Hals Museum.

0 komentar:

Posting Komentar